PEMANFAATAN BIJI NANGKA

SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN ES KRIM

Pemanfaatan Limbah Bahan Pangan Lokal

Oleh:

Fauzan Rahmatul Hidayat      (4541)

Intan Wulandari                      (4749)

Husnul khotimatus sa’diyah   (4780)

SMA NEGERI RAMBIPUJI

JEMBER

2012

KATA PENGANTAR

 

 

        Segala puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkatNyalah karya tulis ilmiah yang berjudul “Pemanfaata Biji Nangka  sebagai Bahan Pembuatan Es Krim” ini dapat terselesaikan tepat waktu. Karya tulis ini disusun untuk mengikuti lomba yang di selenggarakan oleh fakultas teknologi pertanian Universitas Jember.

Pembuatan karya tulis ini tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak dan kerjasama kelompok yang baik. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesesaikannya karya penulisan ini.

Kami sangat berharap karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi pembaca. Maka dari itu, kami sangatlah mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca demi kesempurnaan karya tulis ini.

Rambipuji, 14 Januari 2012

Hormat Kami

 

 

     Penyusun

DAFTAR ISI

 

 

Judul  ……………………………………………………………………………………………… i

Lembar pengesahan  ………………………………………………………………………. ii

Kata pengantar  ………………………………………………………………………………iii

Daftar isi  ……………………………………………………………………………………….  iv

Pendahuluan  ………………………………………………………………………………….  ١

Latar belakang  ……………………………………………………………………………………  ١

Rumusan masalah  ………………………………………………………………………………  ٢

Tujuan   ……………………………………………………………………………………………..  ٢

Manfaat  …………………………………………………………………………………………….  ٣

Tinjauan pustaka  ………………………………………………………………………….   ٤

Biji nangka  ………………………………………………………………………………………   ٤

Es krim ……………………………………………………………………………………………  ١٠

Pembahasan  ………………………………………………………………………………..  ١٢

Pengertian  biji nangka ……………………………………………………………………..  ١٢

Cara memanfaatkan biji nangka  ………………………………………………………..  ١٣

Kandungan es krim biji nangka ………………………………………………………….  ١٥

Simpulan dan Saran  …………………………………………………………………….  ١٦

Daftar pustaka  ……………………………………………………………………………..    v

Daftar riwayat hidup  ……………………………………………………………………  vi

Lampiran  ……………………………………………………………………………………..  vii

PENDAHULUAN

 

 

Latar belakang

Sumber daya alam hayati di Indonesia yang beranekaragam dan melimpah ruah melengkapi kekayaan alam Indonesia. Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan untuk keperluan hidup manusia. Sumber daya alam hayati ini dikelola untuk kesejahteraan manusia dan berperan penting dalam mendukung perekonomian negara.

Salah satu pemanfaatan sumber daya alam hayati oleh manusia adalah sebagai sumber makanan. Sumber daya alam hayati merupakan sumber gizi bagi manusia yaitu sebagai sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Salah satunya ialah sumber daya alam hayati dari tanaman, contohnya: padi dan gandum sebagai sumber karbohidrat, buah-buahan sebagai sumber vitamin.

Salah satu sumber daya alam hayati dari tanaman yang dijadikan sebagai sumber vitamin adalah buah nangka. Umumnya, buah nangka tumbuh di daerah tropis. Selain di Indonesia, Negara penghasil buah nangka antara lain India, Thailand dan Malaysia. Banyak cara untuk menikmati buah nangka, bisa di makan mentah, dibuat es campur, diolah menjadi gulai atau asinan, keripik bahkan bijinya juga kerap dijadikan kudapan lezat. Buah nangka mengandung vitamin A, Vitamin C, Vitamin B dalam senyawa thiamin, riboflavin, niacin, serta mengandung mineral seperti kalsium, potassium, ferrum (zat besi) dan fosfor. Manfaat buah nangka untuk kesehatan juga terlihat dari kandungan kalsiumnya yang cukup besar dan sangat berguna untuk mengatasi hipertensi dan mencegah infeksi. Selain buahnya, bagian nangka yang juga banyak mengandung gizi yang sangat berguna bagi kesehatan ialah biji nangka.

Biji nangka diketahui juga mengandung karbohidrat, protein dan energi yang tidak kalah dibandingkan buahnya. Begitu juga kandungan mineral, seperti kalsium dan fosfor yang cukup banyak. Hal ini yang mendorong pengolahan biji nangka dalam berbagai bentuk olahan, misalnya: untuk dibuat tepung yang digunakan sebagai bahan baku industri makanan (campuran bahan makanan), dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dodol, yogurt, tempe dan menjadi sereal instant bergizi.

Biji buah nangka jarang ada yang memanfaatkan bahkan pada pada umumnya dibuang bagitu saja sehingga biji buah nangka ini merupakan limbah, pada daerah tertentu biji nangka ini dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan susu dan kandungan susu biji nangka tidak kalah dengan kandungan susu kedelai.

Susu biji nangka tersebut dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan es krim untuk pengganti susu sapi ataupun susu kedelai, kemudian biji nangka diolah kembali dengan menggunakan prosedur cara dalam pembuatan es krim. Selain kandungannnya yang tidak kalah dengan susu sapi, susu biji nangka merupakan alternative pengganti yang amat murah karena dalam pembuatan es krim itu sendiri kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang amat mahal.

Berdasarkan latar belakang di atas, melalui karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Pemanfaatan Biji Nangka sebagai Bahan dalam Pembuatan Es Krim” kami berusaha untuk menyajikan cara memanfaatkan biji nangka tersebut menjadi bahan makanan yang lebih baik, lebih menarik dan higenis sehingga biji nangka yang awalnya merupakan sebuah limbah yang menyebabkan lingkungan tidak nyaman dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan makanan yang relative lebih murah dan juga dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Rumusan Masalah

  1. Apa biji nangka?
    1. Bagaimana cara memanfaatkan limbah biji nangka?
    2. Apa saja kandungan es krim biji nangka?

Tujuan

Karya tulis ini bertujuan untuk:

  1. Mengetahui tantang biji nangka.
  2. Mengetahui cara untuk memanfaatkan limbah biji nangka menjadi es krim.
  3. Mengetahui kandungan yang terdapat pada es krim biji nangka.

manfaat

Karya tulis ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi Peserta didik, Penulis dan Masyarakat:

  • Dapat memanfaatkan limbah.
  • Dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk terus berinovasi dalam memanfaatkan limbah.
  • Sebagai sumber informasi untuk penyatuan ekspresi pemikiran dalam mengembangkan pemanfaatan limbah yang ada disekitar masyarakat.
  • Dapat digunakan sebagai informasi untuk mengurangi limbah yang ada disekitar masyarakat.
  • Dapat digunakan sebagai informasi untuk dapat memanfaatkan limbah bahan pangan lokal untuk dijadikan bahan pangan baru yang dapat bersaing.
  • Dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk memproduksi bahan pangan yang relative lebih murah karena berasal dari bahan limbah

TINJAUAN PUSTAKA

 

 

Biji Nangka

Semua orang membutuhkan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin dan mineral yang diperoleh dari buah-buahan tersebut. Salah satu buah yang diminati di Indonesia adalah buah nangka untuk dikonsumsi. Nangka merupakan tanaman pohon yang bercabang banyak, daunnya kaku berbentuk lonjong, permukaan bagian atas daun lebih licin dan berwarna terang dari pada bagian bawah daun, buahnya berukuran besar dan berbentuk bulat lonjong, permukaannya kasar dan berduri. Nangka dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 10-20 meter. Tanaman ini mulai berbuah setelah berumur tiga tahun. Panjang buah berkisar antara 30-90 cm, sedangkan bijinya berukuran lebih kurang 3,5 cm. Tanaman nangka termasuk spesies Arthocarphus heterophilus, Genus Arthocarpus, Familia Moracea, Ordo Urtilcales, dan Subklas Dicotyledonae. Umumnya buah nangka dijadikan sebagai buah meja yang dikonsumsi setelah makan. Tanaman ini berasal dari India bagian Selatan kemudian menyebar ke daerah tropis lainnya seperti Indonesia (Sri Suharti,1993).

        Buah nangka mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin B dalam bentuk senyawa thiamin, riboflavin, niacin, serta mengandung mineral seperti kalsium, potassium, ferrum (zat besi), magnesium dan fosfor dalam jumlah yang cukup banyak bila dibandingkan dengan berbagai nutrien lain. Selain buahnya, bagian nangka lain yang juga banyak mengandung gizi yang sangat berguna bagi kesehatan ialah biji nangka, diketahui biji nangka mengandung karbohidrat, protein dan energi yang tidak kalah dibandingkan buahnya. Begitu juga kandungan mineral, seperti kalsium, dan fosfor. Hal ini mendorong pengolahan biji nangka dalam berbagai bentuk olahan, misalnya  untuk dibuat tepung yang digunakan sebagai bahan baku industri makanan (campuran bahan makanan), dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dodol, yogurt, tempe dan menjadi sereal instant bergizi.

Selama ini masyarakat Indonesia termasuk di Jawa pada umumnya hanya mengkonsumsi daging dari buah nangka, sedangkan biji nangka disebut lebih banyak di buang begitu saja. Ada sebagian yang memanfaatkannya untuk bahan makanan lain, tetapi prosentasenya sangat kecil.

Selain buahnya, biji nangka atau yang lazim biasa disebut dengan beton oleh masyarakat Jawa, ternyata memiliki kandungan gizi yang amat lengkap akan tetapi di kalangan masyarakat kita, biji nangka tersebut jarang ada yang memanfaatkannya. Limbah biji nangka juga dapat digunakan untuk bahan dasar dalam pembuatan es krim, selain kandungannya yang tidak kalah dengan yang lain dan merupakan alternative pengganti yang amat murah dibanding menggunakan susu sapi. Biji nangka berpotensi sebagai sumber karbohidrat. Komposisi kimia biji nangka per 100 gram dari bagian yang dapat dimakan adalah sebagai berikut:

Tabel ٢.١ kandungan biji nangka per100 gram.

Komponen

Biji Nangka

Kalori (kal)

165

Protein (g)

4,2

Lemak (g)

0,1

Karbohidrat (g)

36,7

Kalsium (mg)

33

Besi (mg)

200

Fosfor (mg)

1

Vitamin A (SI)

0

Vitamin B1 (mg)

0,2

Vitamin C (mg)

10

Air (g)

57,7

Sumber: (Setyawati, 1990)

Biji nangka juga mengandung  Pati  yaitu secara kimia merupakan merupakan suatu polisakarida (C6H10O5)n. Pati sukar larut dalam air dingin tetapi dalam air panas butir-butir pati akan menyerap air dan akhirnya membentuk pasta. Pati merupakan makanan cadangan yang terdapat dalam bentuk butir-butir kecil atau granula yang berwarna putih, mengkilat, tidak berbau dan tidak berasa. Umumnya di alam, pati tidak terdapat dalam bentuk murni, tetapi bercampur dengan bahan kimia lain, seperti asam lemak dan senyawa phospor. Mendefinisikan pati sebagai karbohidrat reaktif dengan gugus fungsional yang tinggi, yang dapat dimodifikasi baik secara kimia, fisika maupun enzimatik untuk kebutuhan tertentu.

Pati yang juga merupakan simpanan energy di dalam sel-sel tumbuhan ini terbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik yang berdiameter berkisar 5-50 nm. Pati yang terdapat pada alam akan banyak terkandung dalam beras, gandum, jagung, biji-bijian seperti kacang merah atau kacang hujau dan banyak juga terkandung di dalam barbagai jenis umbi-umbian seperti singkong, kentang atau ubi. Produk bahan pangan pada pati umumnya akan terbentuk dari dua polimer molekul glukosa yaitu amilosa (amylase) dan amilopektin (amylopectin) (Irwan, 2007).

Pati merupakan karbohidrat yang tersebar dalam tanaman terutama pada tanaman berklorofil. Pati bagi tamanaman merupakan cadangan makanan yang terutama tergandung di dalam biji, batang dan pada bagian umbi tanaman. Jumlah pati yang terkandung dalam tananaman bergantung pada asal pati tersebut, misalnya: pati yang berasal dari biji beras mengandung pati 50%-60% sedangkan pati dari umbi singkong mengandung pati 80%.

Pati terdiri dari dua jenis molekul polisakarida yang merupakan polimer glukosa dengan ikatan-Gilosidik. Kedua jenis polimer itu adalah amilosa dan amilopektin yang sama-sama terdistribusi dalam granula pati dan dapat bergabung dengan ikatan hydrogen. Unit terkecil di dalam rantai pati adalah glukosa.

Pati pada umumnya terdiri dari dua fraksi yaitu amilosa dan amilopektin. Perbandingan antara amilosa dan amilopektin di dalam pati sangat bervariasi bergantung  pada jenis tumbuh-tumbuhan penghasilnya.

Tabel ٢.٢ Perbedaan amilosa dan amilopektin.

Dengan Amilosa Amilopektin
Air panas

Butanol

Yodium(I2)- akan larut

– tidak larut

-warna

menjadi biru- tidak dapat larut

– akan larut

٧

– warna menjadi  Violet

Sumber: (Setyawati, 1990)

Amilosa merupakan polimer glukosa rantai panjang yang tidak bercabang sedangkan  amilopektin polimer glukosa dengan susunan yang bercang-cabang. Komposisinya kandungan amilosa dan amilopektin ini akan bervariasi dalam produk pangan dimana produk pangan yang dimiliki kandungan amilopektin tinggi akan semakin mudah untuk dicerna. Kedua senyawa ini dikatakn homogen secara kimia tetapi heterogen secara molekul, derajat percabangan, rantai, susunan dan keacakan rantai cabang (Winartno, 1986).

  • Amilosa

Amilosa merupakan polisakarida, polimer yang tersusun dari glukosa sebagai monomernya. Tiap-tiap monomer terhubung dengan ikatan 1,6-glikosidik. Amilosa merupakan polumer tidak bercabang yang bersama-sama dengan  amilopektin menjadi komponen penyusun pati. Amilosa pada masakan memberi efek keras atau pera bagi pati atau tepung. Amilosa merupakan komponen pati yang memiliki rantai lurus dan larut dalam air. Amilosa terdiri dari satuan glukosa yang tergabung melalui ikatan α (1,4) D-glukosa. Amilosa juga memiliki sifat alir dan daya kompresibilitas yang  baik (Ben, 2007).

Amilosa sangat mempengaruhi tekstur suatu bahan. Amilosa lebih banyak menentukan sifat tekstur dari pada sifat fisik lainnya, seperti suhu gelatinasi dangel konsistensi. Amilosa dalam jumlah yang rendah akan menyebabkan suatu bahan yang lengket, mengkilap, tidak mengembang, dan cenderung menggumpal ketika dingin dan sebaliknya bila jumlahnya besar (Gusnimar, 2003).

  • Amilopektin

Amilopektin merupakan polisakarida yang tersusun dari monomer α-glukosa. Amilopektin merupakan molekul raksasa dan mudah ditemukan karena menjadi satu dari dua senyawa penyusun pati, bersama-sama dengan amilosa walaupun tersusun dari monomer yang sama, amilopektin berbeda dengan amilosa, yang terlihat dari karaterstik fisiknya. Secara structural, amilopektin terbentuk dari rantai glukosa yang terkait dengan ikatan 1,6-glikosidik, sama dengan amilosa. Namun demikian, pada amilopektin terbentuk cabang-cabang (sekitar tiap 20 mata rantai glukosa) dengan ikatan 1,4-glikosidik (Anonim, 2011).

Amilopektin tidak larut dalam air tetapi larut dalam butanol dan memiliki sifat kohesif sehingga memiliki sifat alir dan daya kompresibilitas yang buruk. Pangan yang memiliki kandungan amilopektin tinggi akan semakin mudah untuk dicerna (Zelinskie, 1978).

Pada serangkaian penyataan tersebut ternyata didalam biji nangka mengandung banyak nutris. Kandungan karbohidrat biji nangka memang lebih rendah dibanding beras yaitu kandungan karbohidrat 100 gr beras sebesar 78,9 gr. Jika dibandingkan, maka 2 kg nangka sebanding dengan 1 kg beras, meski begitu biji nangka dapat di manfaatkan sebagai alternative bahan pangan yang cukup bergizi karena masih adanya kandungan zat lain yang lebih tinggi di banding makanan penghasil karbohidarat lainnya seperti zat besi dan vitamin B1. Jika dibandingkan dengan berbagai jenis tanaman yang umum dipakai sebagai penghasil karbohidrat maka biji nangka tersebut termasuk memiliki kadar nutrisi yang relative potensial. Berikut merupakan perbandingan kandungan nutrisi biji nangka per100 gram jika dibandingkan dengan beberapa tanaman sumber karbohidrat  seperti: beras giling, gandum, jagung segar, dan singkong.

Tabel ٢.٣ Kandungan biji nangka per100 gram.

Komposisi

Biji nangka

Gandum

Beras giling

Jagung segar

Singkong

Kalori (kal)

165,0

249,0

360,0

140,0

146,0

Protein (gr)

4,2

7,9

6,8

4,7

1,2

Lemak (gr)

0,1

1,5

0,7

1,3

0,3

Karbohidrat (gr)

36,7

49,7

78,9

33,1

34,7

Kalsium (mg)

33,0

20,0

6,0

6,0

33,0

Besi (mg)

1,0

6,3

0,8

0,7

0,7

Fosor (mg)

200,0

140

140,0

118,0

40,0

Air (%)

56,7

40,0

13,0

60,0

62,5

Sumber: (Anonim, 2011)

Tabel tersebut menyimpulkan bahwa kandungan karbohidrat biji nangka tertinggi kedua di banding beras giling namun kandungan zat besi dan vitamin B1 pada biji nangka merupakan yang tertinggi dibanding makanan sumber karbohidrat lainnya.

Biji nangka mengandung gizi yang bermanfaat bagi tubuh kita, berikut merupakan perbandingan komposisi gizi per100 gram biji nangka, nangka muda dan nangka matang.

Tabel ٢.٤ Komposisi gizi biji nangka per100 gram.

Komponen gizi

Biji Nangka

Nangka muda

Nangka matang

Energi (kkal)

165

51

106

Protein (g)

4,2

2,0

1,2

Lemak (g)

0,1

0,4

0,3

Karbohidrat (g)

36,7

11,3

27,6

Kalsium (mg)

33

45

20

Fosfor (mg)

200

29

19

Besi (mg)

1,0

0,5

0,9

Vitamin A (SI)

0

25

330

Vitamin B1 (mg)

0,20

0,07

0,07

Vitamin C (mg)

10

9

7

Air (g)

57,7

85,4

70

Sumber: (Depkes, 2009)

Pada tabel tersebut dapat dilihat kandungan gizi pada biji nangka lebih tinggi dibandingkan dengan daging nangka muda dan matang namun pada biji nangka tidak terdapat vitamin A.

Tabel ٢.٥ Perbandingan nutrisi sari biji nangka per100 gram.

Nutrisi

Sari biji nangka

Sari kedelai

Susu sapi

Susu kambing

Gandum

Karbohidrat (gr)

17,74

2,9

4,5

4,4

49,7

Protein (gr)

0,29

3,6

3,2

3,5

7,9

Lemak (gr)

0,23

2

3,5

4,1

1,5

Kalsium (gr)

39,39

15

100

133

20

Kadar air (gr)

80,74

90,8

88,5

87

١٠

40

Kalori (kkal)

74,96

44

59

68

249

Fosfor (mg)

400

49

90

110

140

Sumber: (Anonim, 2009)

Pada tabel tersebut dapat dilihat kandungan nutrisi sari nangka tidak kalah dengan kandungan nutrisi, Seperti: Sari kedelai, susu sapi, susu kambing dan gandum bahkan kandungan fosfor dari sari biji nangka lebih tinggi sedangkan kandungan lemaknya lebih rendah.

Biji nangka ternyata telah menjadi panganan tradisional yang diakui khasiatnya oleh penduduk local di Negara lain, diantaranya: India, Thailand dan Malaysia.

Es Krim

Es krim adalah sebuah makanan beku dibuat dari produk dairy seperti krim (atau sejenisnya), digabungkan dengan perasa dan pemanis. Campuran ini didinginkan dengan mengaduk sambil mengurangi suhunya untuk mencegah pembentukan kristal es besar. Tradisionalnya, suhu dikurangi dengan menaruh campuran es krim ke sebuah wadah dimasukkan ke dalam campuran es pecah dan garam. Garam membuat air cair dapat berada di bawah titik beku air murni, membuat wadah tersebut mendapat sentuhan merata dengan air dan es tersebut. Meskipun istilah ice cream sering digunakan untuk menunjuk ke “dessert” beku dan makanan ringan, tapi sebenarnya digunakan untuk menunjuk ke “dessert” beku dan makanan ringan yang terdiri dari lemak susu. Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, membatasi penggunaan istilah tersebut berdasarkan kuantitas dari bahan dasar makanan tersebut.

Menurut Eckles. (1980) bahan penyusun es krim ialah lemak, padatan bukan lemak, pemanis, stabilizer atau emulsifier dan bahan flavour sedangkan Menurut

Dapat diketahui karena kandungan gizi biji nangka yang tidak kalah dengan susu sapi, maka bahan dasar susu sapi bisa digantikan dengan susu biji nangka sehingga selain merupakan alternative pengganti yang amat murah dan juga dapat bermanfaat bagi masyarakar.


PEMBAHASAN

 

Pengertian biji nangka

        Biji nangka ialah biji yang berasal dari buah nangka yang berukuran besar dan berbentuk bulat lonjong, permukaannya kasar dan berduri. Nangka dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 10-20 meter. Tanaman ini mulai berbuah setelah berumur tiga tahun. Panjang buah berkisar antara 30-90 cm, sedangkan bijinya berukuran lebih kurang 3,5 cm. Buah nangka mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin B dalam bentuk senyawa thiamin, riboflavin, niacin, serta mengandung mineral seperti kalsium, potassium, ferrum (zat besi), magnesium dan fosfor dalam jumlah yang cukup banyak bila dibandingkan dengan berbagai nutrien lain. Selain buahnya bagian nangka yang juga mengandung gizi yang amat penting bagi tubuh kita ialah biji nangka, diketahui biji nangka mengandung karbohidrat, protein dan energi yang tidak kalah dibandingkan buahnya. Begitu juga kandungan mineral, seperti kalsium, dan fosfor. Hal ini mendorong pengolahan biji nangka dalam berbagai bentuk olahan.

Biji nangka juga memiliki banyak kandungan yang bermanfaat, antara lain kaya akan mineral dan vitamin, kandungan vitamin A(sebanyak 51 RE) dan vitamin C (sebanyak 20 mg), karbohidarat yang dihasilkan sebanyak 36,7 kalori, baik untuk yang sedang diet. Kandungan kalsiumnya yang tinggi (20mg) dan fosfor (19 mg), maupun mineral lainnya seperti zat besi (0,9 mg) dan vitamin B1 pada biji nangka merupakan yang tertinggi dibanding makanan sumber karbohidrat lainnya. Jika dibandingkan dengan berbagai jenis tanaman yang umum dipakai sebagai penghasil karbohidrat, maka biji nangka tersebut termasuk memiliki kadar nutrisi yang relative potensial seperti: Kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, zat besi, fosfor dan kadar air.

Kandungan-kandungan yang ada pada biji nangka memiliki banyak manfaat, diantaranya menjaga kesehatan maupun mencegah penyakit. Dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan mata. Vitamin A berperan dalam menjaga agar kornea mata selalu sehat. Mata yang sehat biasanya mengeluarkan mukus, yaitu cairan lemak kental yang dikeluarkan sel epitel mukosa, sehingga membantu mencegah terjadinya infeksi. Selain itu, kandungannya memiliki manfaat sebagai antioksidan, antikanker, untuk memperkuat tulang dan gigi, dan melancarkan pencernaan.

Manfaat yang ada pada biji nangka adalah sebagai obat batuk dan tonik, dapat diolah menjadi tepung yang digunakan sebagai bahan baku industri makanan (campuran bahan makanan), dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dodol, yogurt, tempe dan menjadi sereal instant bergizi.

Pemanfaatan biji nangka tidak membutuhkan biaya yang amat mahal. Selain itu, pemanfaatan biji nangka ini dapat mengurangi limbah makanan yang ada di sekitar masyarakat dan tidak disangka pula jika kandunganya bisa melebihi makanan yang bukan merupakan limbah.

Cara memanfaatkan biji nangka

Pemanfaatan biji nangka apabila dijadikan susu, maka kandungan kalsiumnya bisa melebihi dari pada susu kedelai. Selain  pemanfaatannya menjadi susu, biji nangka juga bisa dibuat es krim dimana biji nangka merupakan limbah pangan lokal yang bisa dijadikan makanan modern. Berikut pembuatan es krim biji nangka:

  1. Menyiapkan  susu biji nangka, yaitu biji nangka dikukus selama kira-kira 1 jam. Setelah dikukus maka bersihkan kulit-kulit biji nangka yang masih menempel pada bijinya kemudian diblender dan disaring hingga seperti susu.
  2. Menyiapkan bahan dasar es krim yang lain, yaitu: cream, telur, gula dan vanili.
  3. Menyiapkan bahan untuk memberi rasa yang sesuai keinginan, Misalnya: esens atau buah-buahan asli.
  4. Cara-cara dalam pembuatan es krim biji nangka: campurkan susu biji nangka kedalam panci berisikan apokat atau kacang yang telah diblender. Seluruhnya dipanaskan secara pelan-pelan sambil terus diaduk. Jika sudah panas (gelembung udara mulai naik), panci diturunkan. Pada adonan kedua, telur (kuning+putih), gula, dan vanili  diblender (dikocok), Lalu dituangkan kedalam panci berisi adonan pertama, Kemudian semuanya dipanaskan kembali, sambil terus diaduk terus hingga mengental. Setelah kental, dituangkan kedalam wadah es krim kemudian ditaruh kedalam kulkas selama 3-4 jam. Setelah itu, pindahkan kedalam freezer, setiap satu jam diaduk, supaya tidak terjadi pengkristalan es. Setelah 3-4 kali pengadukan, tidak perlu diaduk lagi.

Bagan ١. Diagram alir pembuatan es krim biji nangka.

Biji nangka di peras dengan kain sehingga menghasilkan susu biji nangka

Biji Nangka di blender

Dikupas di buang kulitnya sehingga menghasilkan biji yang berwarana putih

Biji Nangka di kukus

± 1 jam

Susu biji nangka direbus sampai panas

(gelembung udara naik)

Adonan ke dua

Diblender Telur, Gula dan vanili

Menghasilkan                            Dicampur

Setelah mengental dituangkan ke dalam wadah es krim kemudian di taruh ke dalam kulkas selama ± 3-4 jam.

Memanfaatkan biji nagka menjadi bahan dasar dalam pengolahan makanan akan member keuntungan bagi manusia itu sendidi, yaitu sebagai sember gizi dan memperkaya ragam makanan di Indonesia, Selain itu bagi lingkungan juga dapat mengurangi jumlah limbah.

Pemanfaatan limbah bahan pangan lokal, bisa menumbuhkan kreatifitas dan inovasi dalam produksi makanan. Serta akan semakin mantap dalam persaingan produk dengan luar negeri. Tidak dipungkiri lagi, bahwa produknya memiliki nilai jual tinggi dan bisa berkembang dengan baik. Khususnya di Negara Indonesia.

Kandungan Es Krim Biji Nangka

Kandungan-kandungan yang ada pada es krim biji nangka, diantaranya terdapat susu biji nangka yang kaya akan Phospor dan Kalsium di bandingkan dengan susu kedelai sedangkan kandungan lemaknya justru lebih rendah. Telur yang terdapat pada es krim biji nangka juga mengandung nilai gizi, Misalnya: Kalori, Protein, Lemak, Karbohidrat dan Vitamin A. Es krim biji nangka juga terdapat gula yang di dalamnya mengandung nutrisi, mineral, Vitamin dan lemak serta manfaat vanili yang terdapat pada es krim biji nangka ialah untuk menghilangkan aroma amis yang di akibatkan oleh telur.

Selain mengandung kandungan yang bermanfaat, pemanfaatan biji nangka sebagai bahan dalam pembuatan es krim merupakan alternative pengganti yang amat murah karena dalam pembuatan es krim itu sendiri kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang amat mahal.

KESIMPULAN DAN SARAN

 

 

Kesimpulan

  • Biji nangka memiliki banyak kandunagn yang bermanfaat, diantaranya kaya akan mineral, vitamin C, Vitamin B1, phosphor dan kalsium.
  • Pemanfaatan bii nangka, salah satunya dapat dijadikan susu biji nangka sebagai bahan dasar dalam pembuatan es krim.
  • Kandungan yang terdapat di dalam es krim biji nangka diantaranya mengandung phosphor, kalsium, vitamin, protein dan lemak.

Saran

  • Pemanfaatan limbah bahan pangan diharapkan dapat dijadikan bahan pangan baru yang dapat bersaing.
  • Pemanfaatan limbah bahan pangan diharapkan dapat memberi dorongan agar terus berinovasi.
  • Semoga kedepannya, Penulis, Peserta Didik dan Masyarakat dapat menyatukan ekspresi pemikiran dalam mengembangkan pemamfaatan limbah bahan pangan.
  • Pengelolaan limbah bahan pangan diharapkan dapat mengurangi limbah yang ada di masyarakat.
  • Pengelolaan limbah bahan pangan diharapkan dapat memperoduksi bahan makanan yang relative lebih murah.

DAFTAR PUSTAKA

Setyawati. 1990. Karakteristik Pati dan Manfaatnya dalam Industri. Bogor. IPB.

Serena. 2011. Keajaiban Kesehatan Biji Nangka. Malang. Umi Habibah. file:///D:/Downloads/Sereal%20Instan%20Bergizi%20dari%20Biji%20Nangka.htm[1 Januari 2012]

Adek Media, Ukky Primartanto. 2009. Susu Nangka Susu Juara. Solo. Majalah Tempo. file:///D:/Downloads/biji%20nangka.htm[1 Januari 2012]

Morales. 2002. Pengolahan Biji Mangga. Scribd. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/19436/F03dwi.pdf?sequence=2[1 Januari 2012]

Yudi. 2006. Perbandingan Komposisi Pati Biji Buah Mangga. Scribd. http://gunasoraya.blogspot.com/2011/01/kadar-amilosa-serealia.html[1 Januari 2012]

Marshal and Arbuckle. 1996. Es krim. Artikel es krim. file:///D:/Downloads/ARTIKEL%20ES%20KRIM%20%C2%AB%20Be%20Smile%20Lah.htm[1 Januari 2012]

Marshall, R.T. and W.S. Arbuckle. 1996. Es krim, 5th edition. International Thomson Publishing. New York[1 Januari 2012]